Jumat, 25 Oktober 2013

Manfaat Madu Bagi Kesehatan


Sudah bukan rahasia lagi madu menjadi obat seribu satu penyakit. Madumemiliki kandungan alami yang bermanfaat bagi tubuh seperti antioksidan, antibakteri, vitamin B dan C.  Madu memiliki banyak sekali khasiat dan hal ini sudah diketahui masyarakat sejak ribuan tahun yang lalu. Sejak Zaman Romawi dan Yunani kuno pun madu sudah digunakan sebagai obat dan pemulih stamina.
madu,manfaat madu,manfaat madu bagi kesehatan,manfaat madu bagi kesehatan tubuh,konsumsi madu,cara konsumsi madu,cara mengkonsumsi madu,cara mengonsumsi madu
Manfaat Madu Bagi Kesehatan Tubuh

Beberapa Manfaat Madu

  1. Meningkatkan stamina – Madu memiliki kandungan glukosa, karbohidrat dan fruktosa yang sangat cepat diserap tubuh sehingga memiliki kandungan energi yang tinggi. Madu juga memiliki kadar glycemic index yang rendah sehingga lebih menyehatkan sistem pencernaan dan dapat mencukupi ketersediaan karbohirat selama beraktifitas maupun berolahraga.
  2. Menyeimbangkan gula darah – Pemanis seperti gula tebu maupun pemanis buatan ternyata bila dikonsumsi terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah. Namun senyawa pemanis dalam madu memiliki perbedaan dengan pemanis lain. Kombinasi fruktosa dan glukosanya justru dapat mengatur keseimbangan gula darah.
  3. Mencegah kanker dan penyakit jantung – Madu dapat membantu dalam proses pembentukan darah dan dapat membantu proses pembersihan peredaran darah. Kandungan flavonoidnya bermanfaat sebagai antioksidan alami yang dapat mengurangi resiko terjadinya kanker dan penyakit jantung. Kandungan karsinogennya juga dapat mencegah tumor.
  4. Meningkatkan sistem imun – Seperti yang sudah disebutkan, perannya sebagai antioksidan dapat meningkatkan kinerja sistem percernaan tubuh serta kandungan nutraceuticals dapat melawan radikal bebas yang bisa masuk dan menyerang tubuh. Selain itu konsumsi madu bersama suplemen kalsium dapat meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh.
  5. Anti bakteri – Madu bersifat anti bakteri dan mengandung zat antibiotik sehingga dapat membunuh kuman. Selain itu juga dapat menjaga tubuh terhindar dari infeksi.
  6. Sumber vitamin dan mineral – Madu kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin dan mineral alami bisa terpenuhi dengan mengkonsumsi setiap hari.

Cara mengkonsumsi madu

Konsumsi madu terbaik ialah dikonsumsi secara rutin. Bagi orang dewasa konsumsi sekitar 2-3 sendok makan perhari, bagi anak-anak separuh takaran dewasa. Sebagian orang suka mengkonsumsi madu dengan dicampurkan ke minuman, tetapi perlu diketahui bila dicampurkan dengan minuman yang panas ternyata dapat merusak enzim-enzim yang terkandung di dalam madu tersebut.

Sumber : tipstriksehat.com

Minggu, 15 September 2013

Hal yang Harus Dimiliki Mahasiswa Baru

Dunia kuliah adalah dunia baru, berbeda dengan masa-masa sekolah. Meski sebagian remaja masih akan tinggal bersama orangtua, kemandirian menjadi mutlak diperlukan dalam mengelola studi di perguruan tinggi.

Menurut Study Tips, ada empat hal yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh seorang mahasiswa untuk meraih kesuksesan dalam berkuliah. Apa saja?

1. Manajemen waktuIni bukan sekadar berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk mempelajari sesuatu pada saat kuliah, tetapi apa yang Anda dapat selesaikan selama waktu tersebut.

Menghabiskan 40 jam untuk mempersiapkan ujian dan hanya meraih C tentu hanya membuang-buang waktu. Kembangkan perencanaan studi dan belajarlah untuk mengelola waktu dengan efektif untuk mengoptimalkan hasilnya.

2. MotivasiJika Anda tidak termotivasi dan memiliki sikap yang buruk, sesi belajar Anda tidak akan produktif. Anda hanya memiliki satu kesempatan untuk melampaui ujian Geometri atau menyelesaikan makalah.

Ambil waktu dalam sehari dimana Anda dapat memperoleh motivasi untuk menyiapkan tes, menulis esai dan menyelesaikan masalah.

3. KonsentrasiKemampuan untuk berkonsentrasi adalah salah satu keahlian belajar yang penting untuk dikembangkan. Anda tidak akan selalu berada dalam ketenangan suasana atau menghabiskan waktu sebanyak mungkin untuk menyelesaikan suatu tugas nanti.

Belajarlah cara-cara untuk mengatasi gangguan sehingga Anda dapat memfokuskan seluruh perhatian pada studi Anda.

4. Sikap tak malu bertanya saat ada kesulitanJika Anda tidak yakin atau belum paham dengan suatu topik, jangan malu bertanya. Bertanyalah pada dosen Anda, keluarga atau teman.

Penting untuk mengenal dan menyelesaikan suatu masalah sesegera mungkin. Di lain sisi, Anda memiliki waktu lebih banyak untuk bisa mempelajari hal-hal lainnya.


Sumber : kompas.com

Senin, 12 Agustus 2013

Manfaat Kentang Bagi Kesehatan


Kentang telah menjadi salah satu bahan makanan utama yang cukup populer dewasa ini. Banyak orang yang memanfaatkan kentang sebagai makanan alternatif untuk membantu program dietnya. Hal ini dikarenakan kentang kaya akan karbohidrat seperti halnya nasi atau gandum, namun dengan jumlah kalori yang lebih sedikit. Selain itu, kentang mengandung vitamin dan mineral yang tinggi sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Masih banyak lagimanfaat kentang lainnya bagi kesehatan tubuh seperti yang akan diulas berikut ini.

8 manfaat kentang bagi kesehatan tubuh

1. Tinggi serat
Kentang mengandung serat yang cukup tinggi, sejajar dengan roti gandum, sereal, dan pasta. Dengan kandungan serat yang tinggi tersebut, kentang bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan. Kentang juga sering dilibatkan banyak orang untuk membantu program diet mereka.
2. Melawan penyakit
Kentang diketahui dapat membantu mengurangi risiko kanker seperti kanker prostat dan kanker rahim. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kentang baik untuk melawan penyakit jantung. Kentang mengandung vitamin B6 yang dapat membantu anda untuk melawan gangguan saraf dan pembentukan kristal atau tumor.
3. Baik untuk kesehatan kulit
Kentang mengandung vitamin C yang sangat baik bagi tubuh anda terutama kulit wajah. Membalurkan jus kentang di area wajah dapat membuat kulit wajah anda cantik dan bersinar. Seperti halnya timun, potongan kentang yang diletakkan di bagian mata selama 30 menit, diketahui dapat mengurangi pembengkakan dan lingkaran hitam di bawah mata
4. Membantu mengurangi kadar kolesterol
Mungkin anda sering mendengar banyak mitos tentang bagaimana kentang dapat menggemukkan badan. Namun dalam kenyataannya, kentang tidak mengandung kalori yang banyak seperti halnya nasi. Bahkan kentang memberikan efek kenyang yang lebih lama sehingga anda tidak mudah lapar. Selain itu, kentang dapat membantu anda untuk mengurangi kadar kolesterol.
5. Baik untuk otak
Kentang kaya akan zat besi dan tembaga yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak.
6. Membantu mengurangi peradangan
Jika anda sedang mengalami peradangan baik eksternal maupun internal, kentang bisa membantu anda untuk mengatasi hal tersebut. Kentang merupakan makanan yang mudah dicerna dan mengurangi peradangan pada usus dan sistem pencernaan. Kentang juga dapat membantu mengatasi peradangan atau luka yang ada di mulut. Untuk peradangan eksternal, jus kentang sangat bermanfaat untuk mengobati memar, luka bakar, keseleo, dan bisul. Selain itu, kentang diketahui dapat membantu melawan efek narkotika dan masalah kulit.
7. Baik bagi penderita batu ginjal
Kentang memang mengandung zat besi dan kalsium yang juga membantu pembentukan batu ginjal. Namun, kentang sangat kaya akan magnesium yang dapat menolak akumulasi atau deposisi kalsium dalam ginjal dan jaringan lain sehingga kentang terbukti bermanfaat dalam mengobati batu ginjal. Para dokter juga menyarankan penderita batu ginjal untuk melibatkan kentang di setiap makanannya.
8. Meredakan stres
Mengandung vitamin B6, kentang sangat bermanfaat untuk menghilangkan stres yang berasal dari pikiran. Kentang membuat hormon adrenalin yang dapat merespon stres, hingga pada akhirnya membuat tubuh menjadi rileks dan memberikan perasaan yang menenangkan.

sumber : artikel kesehatan

Sabtu, 06 Juli 2013

Manfaat Kulit Manggis

Dari sejumlah penelitian, diketahui bahwa kulit buah manggis, kulit kayu, dan garcinia magostana, mengandung sejumlah senyawa kimia yang bermanfaat, di antaranya:

Kandungan 

  • Zat warna kuning yang berasal dari dua metabolit, yaitu magostin dan B-magostin.
  • Metabolit baru, yaitu 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-di(3-metil-2butenil) xanton yang diberi mana a-magostanin.

Khasiat
  • Untuk penyakit disentri: Kulit buah manggis dicuci, lalu dipotong-potongdan direbus dalam empat gelas air. Setelah mendidih dan air rebusan tersisa setengahnya, angkat dan dinginkan. Setelah dingin, air rebusan disaring. Jika ada bisa ditmbahkan madu. Minum aur ramuan ini 2 kali sehari dan lihat perkembangannya. 
  • Untuk penyembuhan diare: Lakukan dengan langkah yang sama, namun air rebusan yang tersisa lebih sedikit. 
  • Untuk penyembuhan sariawan: Langkah cara membuat ramuan juga sama. Hanya, air ramuannya cukup digunakan untuk kumur. 
  • Anti mikroba: Kulit buah manggis mrmpunyai daya antimikroba terhadap beberapa jenis mikroba dan jamur.
  • Anti kankaer: Penelitian tentang khasiat kulit manggis bagi pengobatan herbal terus dilakukan. Hal terakhir yang cukup mengembirakan adalah bahwa kulit manggis diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatsi berbagai penyakit berat mematikan seperti kanker.
sumber : manfaatdaunobat.blogspot.com

Jumat, 14 Juni 2013

Jitu Memilih Makanan Sehat

Dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, bisa jadi terpapar bahan kimia berbahaya yang sangat mengancam kesehatan. Padahal, jika kita lebih cermat memilih dan mengolahnya, risiko tersebut bisa diminimalkan, dan “beban” bumi jadi semakin ringan. Berikut kiat memilih makanan sehat  
  • Makanan organik lebih baik. Kini makin banyak produk pangan organik di pasaran. Makanan ini dibudidayakan atau diolah tanpa campur tangan bahan-bahan kimia. Dengan mengonsumsi makanan organik, Anda mencegah penggunaan pestisida pada makanan. Pestisida membunuh mikroorganisme yang menahan karbon tetap berada di dalam tanah sehingga tanah tidak akan subur secara alami. Memang harga makanan organik relatif lebih mahal daripada makanan biasa. Tetapi, makanan ini investasi penting bagi kesehatan Anda.
  • Bila Anda belum bisa selalu mendapatkan pangan organik, oke-oke saja membeli produk makanan non-organik. Tapi, meminimalkan pajanan  pestisidanya.
    -  Cuci sayuran di bawah air mengalir.
    -  Kupas kulit buah-buahan sebelum memakannya.
    -  Konsumsi makanan dengan menu bervariasi. 
  • Konsumsi makanan lokal. Dengan begitu Anda membantu pengurangan distribusi makanan dalam jarak jauh yang berarti sedikit CO2 yang dikeluarkan dari mobil.
  • Masak daging sapi atau ayam hingga matang. Daging setengah matang mengandung Parasit toksoplasmosis, bakteri salmonella atau senyawa mikroba lainnya dikhawatirkan belum sepenuhnya mati pada temperatur pemasakan setengah matang.
  • Batasi produk olahan daging, seperti sosis, nugget, dan daging asap. Senyawa nitrat yang digunakan sebagai pengawet produk ini, dalam jumlah berlebihan berpotensi menjadi senyawa kimia lain, yang di dalam tubuh bisa mengganggu kelancaran aliran darah ibu. Akibatnya, janin tidak cukup menerima oksigen.
  • Teh seduh lebih baik daripada teh celup. Kertas pembungkus teh celup dikhawatirkan mengandung zat pemutih. Jadi, bila ingin minum teh celup, lebih baik ambil serbuk tehnya saja, atau jangan merendam teh celup terlalu lama (lebih dari 3 menit).
  • Saat memasak, bukalah jendela dapur atau nyalakan exhaust, agar asap dari masakan tidak memenuhi dapur. Karbon monoksida yang terhirup dapat meracuni tubuh ibu dan janin.
  • Ambil makanan secukupnya, dan habiskan. Ibuhamil muda cenderung tidak nafsu makan, dan kalau makan tidak menghabiskannya. Padahal, sampah makanan yang membusuk (tidak diolah secara benar untuk pupuk kompos) dan menumpuk pada tempat pembuangan akhir (TPA) akan melepaskan gas metana yang beracun

Sumber : www.ayahbunda.co.id

Senin, 20 Mei 2013

Pangan Fungsional untuk Kesehatan yang Optima


ORANG-orang yang bijaksana sering mengatakan bahwa "kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini". Sehat dan bugar adalah dua kunci yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang agar hidup ini menjadi lebih bermakna. Untuk mewujudkannya antara lain dapat kita lakukan melalui pengaturan makanan.

DALAM kehidupan modern ini, filosofi makan telah mengalami pergeseran, di mana makan bukanlah sekadar untuk kenyang, tetapi yang lebih utama adalah untuk mencapai tingkat kesehatan dan kebugaran yang optimal. Fungsi pangan yang utama bagi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi tubuh, sesuai dengan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik, dan bobot tubuh. Fungsi pangan yang demikian dikenal dengan istilah fungsi primer (primary function).

Selain memiliki fungsi primer, bahan pangan sebaiknya juga memenuhi fungsi sekunder (secondary function), yaitu memiliki penampakan dan cita rasa yang baik. Sebab, bagaimanapun tingginya kandungan gizi suatu bahan pangan akan ditolak oleh konsumen bila penampakan dan cita rasanya tidak menarik dan memenuhi selera konsumennya. Itulah sebabnya kemasan dan cita rasa menjadi faktor penting dalam menentukan apakah suatu bahan pangan akan diterima atau tidak oleh masyarakat konsumen.

Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga kian bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta penampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Fungsi yang demikian dikenal sebagai fungsi tertier (tertiary function). Saat ini banyak dipopulerkan bahan pangan yang mempunyai fungsi fisiologis tertentu di dalam tubuh, misalnya untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan penyerapan kalsium, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat kemakmuran dan kesadaran seseorang terhadap kesehatan, maka tuntutan terhadap ketiga fungsi bahan pangan tersebut akan semakin tinggi pula.


Apa itu pangan fungsional?

Dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju dalam memilih bahan pangan, bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi dan kelezatannya, tetapi juga pengaruhnya terhadap kesehatan tubuhnya (Goldberg, 1994). Saat ini pangan telah diandalkan sebagai pemelihara kesehatan dan kebugaran tubuh. Bahkan bila dimungkinkan, pangan harus dapat menyembuhkan atau menghilangkan efek negatif dari penyakit tertentu.

Kenyataan tersebut menuntut suatu bahan pangan tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan dasar tubuh (yaitu bergizi dan lezat), tetapi juga dapat bersifat fungsional. Dari sinilah lahir konsep pangan fungsional (fungtional foods), yang akhir-akhir ini sangat populer di kalangan masyarakat dunia.

Kepopuleran tersebut ditunjang oleh suatu keyakinan bahwa di dalam pangan fungsional terkandung gizi-gizi dan zat-zat non gizi yang sangat penting khasiatnya untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Fenomena pangan fungsional telah melahirkan paradigma baru bagi perkembangan ilmu dan teknologi pangan, yaitu dilakukannya berbagai modifikasi produk olahan pangan menuju sifat fungsional. Saat ini, di Indonesia telah banyak dijumpai produk pangan fungsional, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun impor.

Sejak tahun 1984, Pemerintah Jepang telah menyusun suatu alternatif pengembangan pangan fungsional dengan tujuan untuk memperbaiki fungsi-fungsi fisiologis, agar dapat melindungi tubuh dari penyakit, khususnya penyakit degeneratif seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes, osteoporosis, dan kanker. Diharapkan dengan pengembangan pangan fungsional dapat meningkatkan derajat kesehatan serta menekan biaya medis bagi masyarakat Jepang.

Sampai saat ini belum ada definisi pangan fungsional yang disepakati secara universal. The International Food Information (IFIC) mendefinisikan pangan fungsional sebagai pangan yang memberikan manfaat kesehatan di luar zat-zat dasar. Menurut konsensus pada The First International Conference on East-West Perspective on Functional Foods tahun 1996, pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya.

Definisi pangan fungsional menurut Badan POM adalah pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Selain tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.

Golongan senyawa yang dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu di dalam pangan fungsional adalah senyawa-senyawa alami di luar zat gizi dasar yang terkandung dalam pangan yang bersangkutan, yaitu: (1) serat pangan (deitary fiber), (2) Oligosakarida, (3) gula alkohol (polyol), (4) asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids = PUFA), (5) peptida dan protei tertentu, (6) glikosida dan isoprenoid, (7) polifenol dan isoflavon, (8) kolin dan lesitin, (9) bakteri asam laktat, (10) phytosterol, dan (11) vitamin dan mineral tertentu.

Meskipun mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, pangan fungsional tidak berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk yang berasal dari senyawa alami (Badan POM, 2001). Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan dan obat berdasarkan penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Kalau obat fungsinya terhadap penyakit bersifat kuratif, maka pangan fungsional hanya bersifat membantu pencegahan suatu penyakit.

Persyaratan pangan fungsional

Jepang merupakan negara yang paling tegas dalam memberi batasan mengenai pangan fungsional, paling maju dalam perkembangan industrinya. Para ilmuwan Jepang menekankan pada tiga fungsi dasar pangan fungsional, yaitu:
  1. sensory (warna dan penampilannya yang menarik dan cita rasanya yang enak),
  2. nutritional (bernilai gizi tinggi), dan
  3. physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh).
Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional antara lain adalah:
  1. pencegahan dari timbulnya penyakit,
  2. meningkatnya daya tahan tubuh,
  3. regulasi kondisi ritme fisik tubuh,
  4. memperlambat proses penuaan, dan
  5. menyehatkan kembali (recovery).
Menurut para ilmuwan Jepang, beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu produk agar dapat dikatakan sebagai pangan fungsional adalah: (1) Harus merupakan produk pangan (bukan berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk) yang berasal dari bahan (ingredien) alami, (2) Dapat dan layak dikonsumsi sebagai bagian dari diet atau menu sehari-hari, (3) Mempunyai fungsi tertentu pada saat dicerna, serta dapat memberikan peran dalam proses tubuh tertentu, seperti: memperkuat mekanisme pertahanan tubuh, mencegah penyakit tertentu, membantu mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit tertentu, menjaga kondisi fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan.

Dari konsep yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan, jelaslah bahwa pangan fungsional tidak sama dengan food supplement atau obat. Pangan fungsional dapat dikonsumsi tanpa dosis tertentu, dapat dinikmati sebagaimana makanan pada umumnya, serta lezat dan bergizi.

Peranan dari makanan fungsional bagi tubuh semata-mata bertumpu kepada komponen gizi dan non gizi yang terkandung di dalamnya. Komponen-komponen tersebut umumnya berupa komponen aktif yang keberadaannya dalam makanan bisa terjadi secara alami, akibat penambahan dari luar, atau karena proses pengolahan (akibat reaksi-reaksi kimia tertentu atau aktivitas mikroorganisme).

Contoh-contoh komponen aktif yang terdapat secara alami dalam bahan pangan adalah:
  1. nerodiol dan linalool pada teh hijau yang berperan untuk mencegah karies gigi dan mencegah kanker;
  2. komponen sulfur pada bawang-bawangan yang berfungsi untuk mencegah agregasi platelet dan menurunkan kadar kolesterol;
  3. kurkumin pada rimpang kunyit dan l-tumeron pada rimpang temulawak yang berkhasiat untuk pengobatan berbagai penyakit;
  4. daidzein dan genestein pada tempe yang berperan untuk menurunkan kolesterol dan mencegah kanker;
  5. serat pangan (dietary fiber) dari berbagai sayuran, buah-buahan, serealia, dan kacang-kacangan yang berperan untuk pencegahan timbulnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan proses pencernaan; serta
  6. berbagai komponen volatil yang terdapat pada bunga melati (jasmin), chrysant dan chamomile yang aromanya sering digunakan sebagai aromaterapi.
Contoh komponen zat gizi yang sering ditambahkan ke dalam bahan makanan adalah:
  1. vitamin A, vitamin E, beta-karoten, flavonoid, selenium, dan seng (zinc) yang telah diketahui peranannya sebagai antioksidan untuk mengatasi serangan radikal bebas yang menjurus kepada timbulnya berbagai penyakit kanker;
  2. asam lemak omega-3 dari minyak ikan laut untuk menurunkan kolesterol dan meningkatkan kecerdasan otak, terutama pada bayi dan anak balita;
  3. kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, mencegah osteoporosis (kerapuhan tulang) dan tekanan darah tinggi;
  4. asam folat untuk mencegah anemia dan kerusakan syarat;
  5. zat besi untuk mencegah anemia gizi;
  6. iodium untuk mencegah gondok dan kretinisme (kekerdilan);
  7. oligosakarida untuk membantu pertumbuhan mikroflora yang dibutuhkan usus (bifido bacteria).
Contoh komponen aktif yang keberadaannya dalam bahan pangan akibat proses pengolahan adalah zat-zat tertentu pada produk fermentasi susu (yoghurt, yakult, kefir), fermentasi kedelai, dan lain-lain.

Pangan tradisional yang fungsional

Pangan fungsional dapat berupa makanan dan minuman yang berasal dari hewani atau nabati. Walaupun konsep pangan fungsional baru populer beberapa tahun belakangan ini, tetapi sesungguhnya banyak jenis makanan tradisional yang memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai pangan fungsional.

Contoh pangan tradisional Indonesia yang memenuhi persyaratan pangan fungsional adalah: minuman beras kencur, temulawak, kunyit-asam, serbat, dadih (fermentasi susu khas Sumatera Barat), dali (fermentasi susu kerbau khas Sumatera Utara), sekoteng atau bandrek, tempe, tape, jamu, dan lain-lain. Contoh makanan tradisional mancanegara yang dapat dikategorikan sebagai makanan fungsional adalah: yoghurt, kefir, koumiss, dan lain-lain.

Beberapa contoh pangan fungsional modern adalah:
  1. pangan tanpa lemak, rendah kolesterol dan rendah trigliserida;
  2. breakfast cereals dan biskuit yang diperkaya serat pangan;
  3. mi instan yang diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral;
  4. permen yang mengandung zat besi, vitamin, dan fruktooligosakarida;
  5. pasta yang diperkaya dietary fiber;
  6. sosis yang diperkaya dengan oligosakarida, serat atau kalsium kulit telur;
  7. minuman yang mengandung suplemen dietary fiber, mineral dan vitamin;
  8. cola rendah kalori dan cola tanpa kafein;
  9. sport drink yang diperkaya protein;
  10. minuman isotonic dengan keseimbangan mineral;
  11. minuman untuk pencernaan;
  12. minuman pemulih energi secara kilat;
  13. teh yang diperkaya dengan kalsium, dan lain-lain.
Silakan dikonsumsi

Sesuai dengan definisinya bahwa pangan fungsional dapat dikonsumsi tanpa dosis tertentu, maka melibatkan pangan fungsional dalam menu sehari-hari adalah tindakan yang sangat baik dan tepat dari segi gizi. Konsumsi pangan fungsional dapat dilakukan oleh semua kelompok umur (kecuali bayi). Diversifikasi konsumsi pangan fungsional perlu diperkenalkan sedini mungkin sejak masa kanak-kanak, agar setelah dewasa memperoleh manfaat dan khasiat yang optimal, yaitu sehat dan bugar, produktif, mandiri, serta berumur panjang.

Di masa mendatang kehadiran pangan fungsional atau yang diklaim sebagai pangan fungsional akan semakin semarak di Tanah Air kita ini. Sebagai konsumen yang bijak dan sadar akan pentingnya gizi bagi kesehatan, maka selayaknya kita memperhitungkan betul manfaat dari setiap rupiah yang kita keluarkan untuk membeli bahan makanan tersebut.

Kita harus terhindar dari perbuatan membeli makanan yang semata-mata didasari atas pertimbangan selera dan prestise, tetapi tidak berarti bagi pencapaian tingkat kesehatan yang optimal. Membaca label merupakan tindakan yang harus kita lakukan sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.

Adapun keterangan yang wajib dicantumkan pada label adalah: nama pangan, berat/isi bersih, nama dan alamat perusahaan, daftar bahan yang digunakan, nomor pendaftaran, waktu kedaluwarsa, kode produksi, informasi nilai gizi, keterangan tentang peruntukan (jika ada), cara penggunaan (jika ada), keterangan lain jika perlu diketahui (termasuk peringatan), dan penyimpanan.

Sumber : Made Astawan

Selasa, 16 April 2013

Penggunaan Obat Herbal secara Rasional

Secara umum semua jenis obat herbal memang kecil sekali memiliki efek samping atau bisa dikatakan aman dari efek samping. Namun apakah lantas bebas semaunya sendiri dalam mengkonsumsinya, tidak menggunakan dosis penggunaan?? Tentu tidak! Meskipun aman dari efek samping, konsumsi obat herbal juga harus sesuai aturan dan cara pemakaian. Bahkan jika konsumsi obat herbal ini bersamaan dengan obat kimia dapat mengakibatkan menurunnya efektifitas dari kerja obat kimia tersebut maupun khasiat dari obat herbal itu sendiri. Oleh karena itu, disarankan dalam mengkonsuminya diberikan waktu jeda antara 1 jam lebih sebelum atau sesudah mengkonsumsi obat kimia yang biasa diberikan oleh dokter.



Obat herbal masih jarang digunakan sebagai resep dokter.
Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa sebagian besar dokter di Indonesia ataupun di negara yang lain, sedikit sekali yang menyarankan atau memberikan resep obat herbal sebagai obat untuk menyembukan sakit pasien. Hal ini wajar saja, dikarenakan obat herbal/obat tradisional dalam hirarki kualitas obat memang masih dibawah obat kimia. Kenapa? Hal ini dikarenakan obat herbal belum melalui uji klinis pada hewan uji ataupun pada manusia itu sendiri, sehingga khasiat penyembuhannya masih sebatas didasarkan pada keyakinan secara turun termurun (fakta empiris). Oleh karena itu, tingkat kepercayaan khasiat obat herbal bagi dunia medis masih kalah jauh dibandingkan dengan obat kimia.

Disisi lain, penggunaan obat herbal yang semakin marak di masyarakat memberikan angin optimisme bangkitnya perekonomian nasional, dikarenakan bahan baku pembuatanya berasal dari dalam negeri yang dapat memberdayakan masyarakat untuk membudidayakan dan memanfaatkan sumber daya alam hayati yang telah ada. Selain itu, dari sisi harga konsumen, obat herbal juga memiliki harga yang lebih murah, sehingga pemanfaatannya dapat lebih luas dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat baik dari kalangan ekonomi kelas atas, menengah, ataupun masyarakat kelas bawah.

Maka, sudah seyogyanyalah pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan juga kalangan akademisi sebagai penentu objektif keamanan dan khasiat obat, serta para dokter, apoteker dan tenaga paramedis lainnya untuk mulai menggalakan dan mensosialisasikan penggunaan obat tradisional secara tepat, benar dan rasional, sehingga dapat meminimalisir efek samping dari obat kimia, serta meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

sumber : artikelpangan.blogspot.com

Senin, 18 Maret 2013

Tips Menyeduh Teh Hijau dan Teh Herbal

Agar khasiat yang terkandung dalam teh herbal tidak hilang, maka dalam menyeduhnya perlu tips tersendiri yang sebenarnya sangat mudah dilakukan.

    1. Hampir sama dengan ketika Sahabat membuat minuman susu formula untuk anak bayi > 6 bulan, yaitu dengan air mendidih yang telah didinginkan pada suhu hangat agar kandungan nutrisi, terutama vitamin tidak rusak, maka sama halnya ketika Sahabat menyeduh teh herbal, cukup dengan air panas-hangat pada suhu sekitar 70 - 80 derajat Celsius.Hal ini bertujuan agar kandungan antioksidan dalam teh herbal tidak rusak atau berkurang aktifitasnya. Untuk jenis-jenis teh lainnya, sebenarnya juga memiliki tingkat kepansan tersendiri, tetapi pada umumnya pada range dibawah 100 derajat Celsius, kecuali pada teh hitam dengan suhu 100 derajat Celsius pun masih diperbolehkan.
    2. Waktu untuk menyeduh teh cukup 5-7 menit. Bahkan untuk teh celup ada yang mengatakan cukup 3 menit. Kenapa? Ada yang mengatakan bahwa kertas yang digunakan sebagai kantong teh celup mengandung klorin, dimana klorin berfungsi sebgai pemutih dalam pembuatan kertas yang terbuat dari serbuk kayu yang berwarna cokelat. Padahal klorin dalam jumlah tertentu dapat berpengaruh terhadap kesehatan. Kupasan lebih jelasnya dapat dilihat disini. Adapun untuk teh seduh, dapat lebih lama 5-7 menit, mungkin berkaitan dengan efektifitas zat-zat aktif seperti EGCG (epigallocatechin gallate) sebagai antioksidan dan zat-zat lainnya optimal keluar/larut pada waktu 5-7 menit. Hanya saja saya belum menemukan penelitiaan tentang ini. Barangkali diantara Sahabat ada yang sudah mengetahuinya?? 
    3. Teh yang telah diseduh semalaman, jika disimpan pada suhu kamar bisanya sudah basi, sehingga tidak dapat dikonsumsi lagi karena dapat menyebabkan diare. 
    4. Dalam penyajian teh, apabila ditambah gula atau madu, maka dalam pengadukannya tidak boleh memutar 360 derajat, cukup diaduk setengah putaran bolak-balik seperti mengaduk dari arah jam 12 ke arah jam 6. Kenapa? Saya juga masih belum tahu. Sumbernya bisa dilihat disini pada paragraf terakhir :)
    5. Saat yang tepat mengkonsumsi teh, buat kita sudah lazim di pagi hari sebagai teman sarapan ya?? Tetapi ternyata secara internasional lebih umum meminum teh pada siang/sore dan malam hari. Mungkin ini tidak menjadi persoalan, hanya perbedaan budaya saja hehe :)
    6. Adapun untuk penyimpanan teh sebaikanya dalam tempat tertutup untuk mencegah terjadinya oksidasi dan tidak lembab (kering) untuk mencegah tumbuhnya jamur.
    sumber : artikelpangan.blogspot.com

    Selasa, 12 Februari 2013

    Makanan Romantis untuk Hari Valentine


    Makanan Romantis untuk Hari Valentine
    Menyambut hari kasih sayang atau Valentine rasanya ada yang kurang kalau tidak ada pernak-pernik yang berhubungan dengan kasih sayang. Apalagi jika pasangan kita menyiapkan kejutan berupa makanan-makanan cantik untuk kita. How romantic!

    Apel Bertukar Hati

    Es Batu Strawberry

    Es Batu Strawberry 1 oleh Kim Whitten

    Kentang Goreng Hati

    Kue Cup

    Pancake Hati

    Pizza Hati

    Roti Telur Hati

    Semangka Hati

    Semangka Hati 1 oleh Otchipotchi

    Sosis Hati

    Sushi Hati

    sumber : mobgenic.com