JAKARTA - Pameran industri bahan pangan Food ingredient Asia (FiA) 2010 diharapkan dapat meningkatkan nilai penjualan industri bahan pangan Indonesia sehingga mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp600 triliun di akhir 2010 dari capaian di 2009 sebesar Rp550 triliun.
Hal tersebut disampaikan Sekjen Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani kepada wartawan, di Jakarta, kemarin.
"Selain itu, pameran ini juga dapat menjadi ajang pertemuan para pemain industri bahan pangan dan industri pangan untuk saling bertukar pengalaman, mendapat pengetahuan dan informasi baru serta berbagai perkembangan dan inovasi," jelasnya.
Melalui pameran ini, lanjutnya, para pengusaha industri makanan dan minuman diharapkan dapat membangun jaringan usaha dan bagi pengusaha Indonesia dapat memperkenalkan produk di bidang bahan pangan ke pasar internasional dan sekaligus belajar untuk mempu memproduksi secara inovatif dan efektif dari segi biaya.
"Melalui berbagai seminar dengan tema terkait bahan pangan yang akan diadakan di dalam FiA 2010, membuat para pemain industri ini dapat melakukan pertukaran informasi, ide baru, dan membentuk jaringan yang lebih luas," tambah Ketua Perhimpunan Ahli Teknologi Indonesia (PATPI) sekaligus Direktur South East Asian Food and Agricultural Science and Technologi (SEAFAST) Center LPPM/IPB Bogor, Purwiyatno Hariyadi.
Sebagai Informasi, PT Media Artha Sentosa sendiri telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan UBM Asia (Thailand) dalam menyelenggarakan FiA 2010.
Selain itu, PATPI, Gapmmi, dan Seafast Center LPPM/IPB Bogor juga menyatakan dukungannya kepada UBM Asia (Thailand) sebagai penyelenggara FiA 2010 yang akan diselenggarakan pada 29 September-1 Oktober 2010 di Jakarta International Expo (JCC).