Rabu, 28 September 2011

Ketahanan Pangan Dunia untuk Keberlanjutan Peradaban Manusia

Krisis pangan dan keuangan telah melanda berbagai benua saat ini. Amerika dan Eropa pun terkena krisis financial, di samping ancaman krisis pangan yang tengah terjadi di benua Afrika. Organisasi Pangan Sedunia (FAO/ Food and  Agriculture Organization), dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-31 Tahun 2011  mengingatkan kembali bahwa perwujudan ketahanan pangan dunia adalah tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan bagi keberlanjutan peradaban manusia.
FAO telah menetapkan tema peringatan HPS Tahun 2011 adalah Food Prices From Crisis To Stability. Tema tersebut dipilih dengan mempertimbangkan dinamika yang muncul akhir-akhir ini, yaitu terjadinya krisis financial di Amerika Serikat yang dampaknya dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada situasi dan kondisi pangan hampir di seluruh dunia, dan perubahan iklim global yang akan berdampak langsung pada produktivitas pangan dunia.
Akibat persoalan tersebut, FAO menyarankan kepada setiap negara untuk melihat apa penyebab harga pangan yang terus meningkat, meningkatkan kewaspadaan serta komitmen masing-masing pemimpin negara dalam meningkatkan ketahanan pangan, khususnya dalam mencegah dan mengantisipasi kasus rawan pangan dan kelaparan.
FAO mengatakan kemampuan setiap negara untuk bertahan dan selamat dari cengkeraman krisis global ditentukan oleh kemampuannya dalam mengelola sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat secara berkelanjutan.
Sejak pertengahan tahun 2007 yang lalu, dunia menghadapi berbagai krisis, yang dimulai dari krisis harga pangan dan berkelanjutan adanya krisis financial dan ekonomi yang hampir melanda semua bangsa.
Sebagaimana diketahui bahwa pangan adalah kebutuhan yang paling esensial untuk menjalani kehidupan ini. Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di tingkat dunia telah memicu terjadinya krisis pangan global dikarenakan penggunaan hasil pangan untuk membuat energy nabati yang dampaknya adalah penurunan ketersediaan pangan sehingga berpotensi menambah jutaan masyarakat rawan pangan. Kondisi ini merupakan suatu ancaman bagi kelanjutan hidup jutaan manusia di dunia terutama yang mempunyai keterbatasan akses terhadap pangan sehingga perlu diantisipasi dengan seksama.