Sabtu, 11 Desember 2010

36 Negara Krisis Pangan, Termasuk Indonesia

Sebanyak 36 negara berdasarkan pantauan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) mengalami krisis pangan akibat kenaikan harga-harga komoditas pangan akhir-akhir ini.

Menurut laporan yang dipublikasikan FAO Februari lalu, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami krisis pangan. Krisis pangan yang dialami Indonesia selain karena kenaikan harga pangan diperparah dengan adanya banjir, gempa dan longsor.

Indonesia berdasarkan laporan Global Information and Early Warning System FAO ini termasuk negara-negara yang membutuhkan bantuan negara luar dalam mengatasi krisis tersebut.

Berikut negaranegara yang terkena krisis pangan di kawasan Afrika, ada 21 negara yakni Lesotho, Somalia, Swaziland, Zimbabwe, Eritrea, Liberia, Mauritania, Sierra Leone, Burundi, Republik Afrika Tengah, Chad, Congo, Côte d’Ivoire, Kongo, Ethiopia, Ghana, Guinea, GuineaBissau, Kenya, Sudan, dan Uganda.

Negara di kawasan Afrika sebagian besar terkena krisis pangan akibat mengalami perang saudara, masalah pengungsi dan kekeringan.

Di kawasan Asia ada 9 negara yang mengalami krisis pangan yakni Irak, Afghanistan, Korea Utara, Bangladesh, Indonesia, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, dan TimorLeste. Penyebab krisis pangan di negara Asia sebagian besar banjir dan gempa, kemudian konflik yang terjadi di Pakistan dan Afghanistan.

Di Amerika Latin ada 4 negara yakni Bolivia, Haiti, Nikaragua dan Republik Dominika yang mengalami banjir. Di Eropa ada 2 negara yang mengalami krisis pangan yakni Republik Moldova dan Federasi Rusia. Di Moldova terjadi krisis pangan karena kekeringan dan Federasi Rusia mengalami krisis karena adanya konflik.

Menanggapi laporan ini Presiden Bank Dunia Robert Zoellick meminta seluruh dunia untuk menyiapkan langkah mengatasi kelaparan dan malnutrisi akibat kenaikan harga pangan. “Kelaparan dan malnutrisi adalah aspek yang terlupakan dari Millennium Development Goals.

Kelaparan dan malnutrisi mendapat sedikit perhatian, kenaikan harga pangan tidak hanya mengancam manusia tapi akan mengancam kestabilan politik. Hal ini harus mendapat perhatian yang lebih serius,” ujarnya seperti dikutip situs Bank Dunia, Minggu (2/3).

Harga pangan selama ini meningkat karena berbagai hal, yang paling utama adalah karena kenaikan harga energi dan harga pupuk, kenaikan permintaan komoditas pangan karena subtitusi energi biofuel serta kekeringan di Australia dan negara lain.

Cadangan biji-bijian dunia saat ini tercatat paling buruk. Hal ini mengakibatkan harga seperti harga gandum meningkat hampir 200 persen. Secara keseluruhan harga-harga komoditas pangan sudah naik 75 persen.

“Kenaikan harga biji-bijian tidak disebabkan oleh gangguan persediaan yang singkat, dan ini membutuhkan waktu yang lama untuk kembali menyediakan cadangan bahan pangan dan menurunkan harga,” ujar Don Mitchell, Lead Economist Bank Dunia.

Sereal
Sepanjang tahun 2008 ini harga pangan sereal dunia akan terus meningkat. Harga gandum dunia pada Januari telah meningkat 83 persen dibanding harga pada bulan yang sama tahun lalu.

Demikian siaran pers Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) yang diterima detikcom melalui Atase Pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin Jumat waktu Eropa Tengah (CET).

Menurut FAO, meskipun tahun 2008 ini diduga akan terjadi kenaikan memadai terhadap produksi sereal dunia, namun kenaikan produksi tersebut tidak menyebabkan harga produk sereal menjadi turun, bahkan diduga harga sereal dunia akan terus naik.

Dugaan kenaikan produksi didasarkan pada kondisi cuaca yang menguntungkan di wilayah penghasil utama sereal seperti di Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Sementara akibat keterbatasan stok sereal dunia dan meningkatnya permintaan dunia akan sereal merupakan dua hal yang menyebabkan harga produk ini terus meningkat. Sebagai contoh harga gandum dunia pada Januari 2008 meningkat 83 persen dibanding harga pada bulan yang sama tahun yang lalu.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa di beberapa negara yang berpendapatan rendah dan defisit pangan pada tahun 2007/2008 ini diperkirakan mengimpor pangan sereal 2 persen lebih rendah.

Manfaat Bengkuang

Bengkuang atau bengkuang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari umbi (cormus) putihnya yang bisa dimakan sebagai komponen rujak dan dijadikan masker untuk menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini termasuk dalam suku polong-polongan. Di tempat asalnya, tumbuhan ini dikenal sebagai xicama atau jícama.

Pertumbuhan Bengkuang
Bengkuang merupakan tanaman ternak merambat yang dibudidayakan untuk diambil umbinya, daun tanaman ini berbentuk majemuk dan beranak daun tiga. Bunganya tersusun dalam tandan yang panjangnya mencapai 15 hingga 25 cm, buahnya berbulu halus, berbentuk polong dan berisi empat sampai sembilan biji, umbi akarnya berwarna putih, berbentuk gasing, dan kulitnya mudah dikupas.

Perbanyakan tanaman ini dilakukan dengan cara stek batang, umbi, dan biji. Bengkuang banyak dibudidayakan di Pulau Jawa dan Madura, terutama di daerah dataran rendah.

Untuk memperoleh umbi yang baik bunga harus selalu dibuang. Setelah satu sampai tiga minggu ditanam, biji mulai berkecambah. Pada beberapa varietas seperti bengkuang gajah, bengkuang sudah dapat dipanen sampai berusia tujuh bulan yaitu bengkuang Badur. Umumnya, bengkuang dipanen ketika umur enam sampai sebelas bulan.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis tanaman bengkuang adalah manis, dingin, sejuk, dan berkhasiat mendinginkan. Kandungan kimianya adalah pachirhizon, rotenon, vitamin B1 dan C. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah akar atau umbi, biji, dan tangkai.

Bengkuang mulanya berasal dari daerah Amerika Tropis yang kemudian menyebar keseluruh daerah tropis lainnya. Tanaman ini masuk ke indonesia dari Manila melalui Ambon pada abad ke-17. Sejak itu, bengkuang dibudidayakan diseluruh negeri.

 

Pemanfaatan Benkuang
 
Pachyrhizus erosus atau yang lebih dikenal sebagai bengkuang adalah salah satu buah-buahan yang berasal dari wilayah Amerika tropis termasuk dalam suku polong-polongan. Buah ini memiliki beberapa kegunaan antara lain :
A. Sebagai Pencerah Kulit
Lulur bengkuang berkhasiat untuk mencerahkan kulit sehingga tampak lebih putih/cerah. Bengkuang memiliki sifat kimiawi dan fermakologis yang manis, dingin, sejuk, sehingga memiliki khasiat mendinginkan kulit.

Kandungan antiseptik dalam bengkuang mampu mengatasi gatal-gatal di kulit, selain itu masker bengkuang juga mengencangkan kulit sehingga kekenyalannya dapat terjaga.

Kandungan kimia dalam bengkuang adalah pachyrhizon, rotenon, vitamin B1 dan C. Campuran jeruk nipis dalam lulur bengkuang menyegarkan kulit, dan olive oil nya melembabkan. Dengan lulur Bengkoang seluruh kulit mati akan terangkat bersama – sama dengan lulur Bengkoang ini.

B. Sebagai Bedak Dingin
Bedak adalah campuran tepung pati dengan bahan pengharum, kadang-kadang ditambah dengan bahan pelembab, penahan sinar ultrafiolet dan anti septik. Bedak bengkuang adalah bedak yang dibuat dengan bahan dasar bengkuang yang diambil pati (sarinya) dan dicampur dengan tepung beras basah dengan perbandingan 1 : 1.

Biasanya bedak dingin diberi/ditambahi dengan pewangi/pengharum alami seperti bunga mawar, melati kenanga, sedap malam, cempaka, dan irisan daun pandan, hal ini ditujukan agar bedak ini dapat membuat wangi bedak semakin tajam..

C. Sebagai Sayuran
Di daerah Asia Tenggara polong muda dari Bengkuang digunakann untuk sayuran. Seperti makanan khas dari Palembang yaitu modal, tekwan, dll.


D. Mengobati Wasir
Wasir terjadi karena gangguan aliran darah di sekitar dubur sehingga pembuluh darah melebar dan membengkak. Tidak semua penderita wasir memerlukan pengobatan medis, yakni mereka yang mengeluhkan pendarahan, adanya tonjolan dan gatal-gatal. Dengan pengobatan apapun kemungkinan wasir dapat kambuh kembali tergantung dari kebiasaan makan, minum.
Kandungan serat dalam bengkuang dapat membantu mengatasi wasir. Karena salah satu fungsi serat yaitu membantu memperlancar saluran pencernaan dan pengeluaran feses sehingga tidak sulit dan tidak menimbulkan rasa sakit serta mengurangi penekanan ketika mengeluarkannya. Dengan demikian dapat mengurangi rasa sakit penderita wasir. Untuk mengatasi wasir, bengkuang dibuat dalam bentuk jus yang diminum setiap bangun tidur dan pada pagi hari.

E. Mengobati demam
Bengkuang yang mempunyai sifat kimiawi yang berkhasiat mendinginkan dapat digunakan untuk menurunkan demam. Umbi bengkuang dapat dimakan secara langsung maupun dibuat dalam bentuk jus yang diminum pagi dan sore.

Demam terjadi karena adanya suatu mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap zat asing (bibit penyakit yang telah dilemahkan) yang masuk ke dalam tubuh. Adanya benda asing tersebut akan merangsang sistem pertahanan tubuh, sehingga akan merangsang aktivitas sel imunitas (sel makrofag dan limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan untuk pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi resisten dan kuat menghadapi bibit penyakit.

F. Diabetes Mellitus
Diabetes melitus atau yang sering dikenal dengan nama kencing manis merupakan penyakit yang tidak pandang bulu. Semua kalangan dapat mengidap penyakit ini, baik kaya maupun miskin, remaja muda maupun orangtua. Perubahan gaya hidup terutama pola makan yang beralih ke makanan yang serba instan dan praktis dapat memicu terjadinya diabetes melitus. Selain perubahan gaya hidup dan pola makan, faktor genetik juga berperan terhadap timbulnya penyakit ini.

Dalam upaya mempertahankan kadar gula dalam darah tetap normal, bengkuang dibuat dalam bentuk jus atau dapat pula diparut kemudian disaring
lalu diambil sarinya dan diminum setiap pagi dan malam hari.

G. Mengobati Sariawan
Sariawan merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni dinding dalam pipi atau lidah. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin C, alergi atau penurunan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam bengkuang yang bertindak sebagai antioksidan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penderita sariawan. Bengkuang dapat diberikan pada penderita sariawan dengan cara dibuat dalam bentuk jus yang kemudian ditambahkan dengan madu dan air secukupnya.

H. Sebagai fitoestrogen Alami
Bagi kaum wanita, kehadiran fitoestrogen sangat diperlukan untuk mempertahankan kualitas hidup diusia tua. Ketika seorang wanita memasuki masa menopause dimana hormon estrogen tidak lagi diproduksi tubuh atau hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil, sehingga ada kecenderungan wanita mengalami kemunduran fisik, diantaranya kulit lebih cepat mengeriput serta organ tulang mulai rapuh dan mudah patah.

Bengkuang merupakan salah satunya makanan yang mengandung fitoestrogen sehingga baik untuk dikonsumsi bagi mereka yang sudah memasuki masa menopause.

I. Menurunkan Kadar Kolesterol Darah
Trigliserida dan kolesterol merupakan fraksi lemak yang biasa terdapat dalam darah. Dalam jumlah yang tepat lemak sangat penting untuk tubuh. lemak merupakan zat yang kaya energi utnuk proses metabolime tubuh. Namun dalam jumlah yang berlebihan, lemak (trigliserida dan kolesterol) bisa menyebabkan penyakit yang sangat serius seperti atherosklerosis, stroke dan penyakit jantung koroner.

Jus bengkuang dapat dilakukan untuk menurunkan kolesterol dalam darah. Kandungan air dan serat dalam bengkuang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain serat dan kadar air yang tinggi, kandungan vitamin C dalam bengkuang yang berfungsi sebagai antioksidan juga dapat membantu dalam proses penurunan kadar kolesterol dalam darah.

J. Mengurangi Produksi Asam Lambung
Gangguan asam lambung merupakan salah satu penyakit yang terjadi karena pola hidup dan pola makan yang berubah. Gangguan ini biasanya banyak terjadi pada mereka yang sibuk bekerja sehingga seringkali melalaikan waktu makan. Apabila produksi asam lambung semakin meningkat akan menyebabkan rasa mual dan muntah, nyeri pada ulu hati, rasa lemah, nafsu makan menurun, bahkan sakit kepala.

Ahli naturopati menyarankan untuk mengkonsumsi bengkuang segar yang dimakan dalam bentuk biasa tanpa sambal atau garam. Karena sifat umbinya yang dingin serta sifat alkali bengkuang yang cepat meyerap asam lambung yang berlebih.

K. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Bengkuang merupakan salah satu jenis bahan pangan yang memegang peranan penting dalam menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan vitamin C dan beberapa phytonutrien yang terdapat dalam bengkuang dapat membuat sistem kekebalan tubuh terjaga, sehingga relatif dapat terhindari dari serangan berbagai macam infeksi maupun penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri maupun mikroorganisme yang berbahaya.

L. Mengobati penyakit beri-beri
Penyebab penyakit beri – beri adalah kekurangan vitamin B1 (thiamin). Cara mengobatinya yaitu dengan mengupas bengkuang, lalu cuci bersih kemudian diparut atau dijus dengan menggunakan jus ekstraktor. Sebaiknya diminum pada waktu pagi hari atau siang hari setelah makan.

Deskripsi Bengkuang

a. Ciri-ciri yang mendasar
Bengkuang merupakan tumbuhan terna menahun dan menjalar. Berakar tunggal, memiliki kulit luar berwarna krem atau coklat muda atau coklat tua, dagingnya berwarna putih atau kuning keputih-putihan. Pada bentuk luarnya tumbuhan bengkuang memiliki umbi yang banyak, bentuknya memanjang, berdaun majemuk, beranak daun 3, helaian daun bercuping menjari atau utuh dengan tepi bergigi, anak daun lateral mengetupat tidak simetris sampai membundar seperti telur, anak daun terminal mengginjal.

Perbungaannya yaitu bertandan semu, berbunga banyak, bunganya berkelopak coklat, mahkota bunganya ungu kebiru-biruan atau putih, berbuah polong, berbiji pipih bersegi – membundar , berwana hijau kecoklat-coklatan atau coklat tua kemerah-merahan.

b. Distribusi/Penyebaran
Jenis buah ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah ke selatan sampai ke Kostarika. Tanaman pangan ini telah dibudidayakan di daerah tersebut sejak 1000 tahun Sebelum Masehi. Tanaman ini mulai diperkenalkan ke wilayah Mediterania oleh bangsa Perancis di Kota Acapulco dan Manila. Tumbuhan ini masuk ke Nusantara melalui Ambon diakhir abad ke 17. Jenis tanaman ini sekarang telah tersebar dengan jumlah yang banyak di daerah tropik lainnya.

c. Habitat
Jenis tumbuhan ini sangat berpengaruh terhadap perbedaan kondisi lingkungan dan iklim. Di Meksiko tumbuhan ini dapat tumbuh didataran tinggi pada ketinggian hingga 1400 m di atas permukaan laut., dengan suhu rata-rata tiap harinya sekitar 21 – 28°C, dengan panjang siang hari 12 jam. Umbi dan bunganya dapat diinduksi dengan cara mengurangi panjang siang harinya. Tanah yang disukai tumbuhan ini adalah tanah yang berdrainase dengan baik, yang tidak terpengaruh oleh air genangan.

d. Perbanyakan
Jenis tumbuhan ini diperbanyak terutama dengan bijinya. Di Jawa Barat, jenis ini ditanam sebagai tanaman sela jenis kacang-kacangan. Untuk penanamannya direkomendasikan dengan cara menginokulasi bijinya dengan rhizobium strain sebelum ditanam.

e. Manfaat Tumbuhan
Umbi bengkuang umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar. Di Indonesia umbi mudanya dimakan mentah bersama-sama dengan buah lainnya untuk rujak manis, untuk membuat koktil, sebagai sayuran untuk masakan khas palembang (seperti modal, tekwan dll.). Umbi tua dari tanaman yang diperuntukkan dipanen bijinya sebagai benih, dapat dipakai sebagai pakan ternak. Pati umbinya juga dimanfaatkan sebagai kosmetik untuk bahan masker.

Di Asia Tenggara, polong mudanya dipakai sebagai sayuran lokal. Bijinya juga mengandung minyak. Semua bagian tanaman bengkuang kecuali umbi mengandung rotenon dan rotenoid. Serbuk atau tepung biji bengkuang dapat digunakan untuk melindungi benih tanaman dari gangguan hama, hama utama kacang hijau dan kacang tunggak, yaitu Callosobruchus maculates serta kepik Lophobaris serratipes Marsh yang merupakan salah satu hama utama tanaman lada.

Bubuk bijinya dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami dan racun ikan yang tidak berbahaya. Bagian vegetatifnya mengandung protein baik untuk pakan ternak maupun pupuk. Bengkuang merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumber insektisida nabati yang berspektrum luas.

Kandungan Zat Gizi Bengkuang

Bengkuang merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi yang sangat penting untuk kesehatan terutama vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bengkuang yang paling tinggi adalah vitamin C. Sedangkan mineral yang terkandung dalam bengkuang adalah fosfor, zat besi, kalsium dan lain-lain. Bengkuang juga merupakan buah yang mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat menyegarkan tubuh setelah mengkonsumsinya dan menambah cairan tubuh yang diperlukan untuk menghilangkan deposit-deposit lemak yang mengeras yang terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, bengkuang dianggap dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dalam 100 gram Bengkuang terdapat Energi 55 kal
Protein 1.4 gr ,Lemak 0.2 gr ,Karbohidrat 12.8 gr Kalsium 15 mg Fosfor 18 mg Vitamin A 0 SI Vitamin B1 0.04 mg Vitamin C 20 mg Besi 0.6 mg.
K adar energinya yang cukup rendah (55 kkal/100 g) memungkinkan bengkuang untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan yang baik bagi pelaksana diet rendah kalori dan penderita diabetes melitus.
Kandungan vitamin C yang cukup tinggi (20 mg/100 g), memungkinkan bengkuang digunakan sebagai sumber antioksidan yang potensial untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab kanker dan penyakit degeneratif.
Olahan dari Bengkuang

A. Sebagai Bahan Rujak Manis
Bengkuang selain sebagai masker untuk mencerahkan kulit juga sering kali digunakan sebagai campuran dari rujak. Rasa bengkuang yang manis dan sensasi yang dingin membuat rasa pedas dari rujak hilang jika diberi bengkuang. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin. Bengkuang biasanya dikupas dan diiris untuk dijadikan campuran rujak manis.

B. Sebagai Keripik Bengkuang
Keripik adalah irisan buah atau umbi yang digoreng sampai kering dan garing. Keripik mempunyai kadar air terendah sehingga dapat disimpan lama. Keripik bengkuang dibuat dengan cara yang termasuk mudah yaitu dengan cara mengupas kulitnya lalu memotongnya tipis-tipis dan mengeringkannya dan yang terakhir yaitu menggorengnya hingga warnanya berubah agak kecoklatan. Meskipun cara pembuatanya tergolong sederhana dan cukup mudah, keripik bengkuang belum dikenal oleh masyarakat dan tidak tersedia di pasaran.

C. Sebagai Masker
Selain sebagai bahan pangan, umbi bengkuang secara tradisional juga sangat dikenal dalam dunia kecantikan, yaitu sebagai masker kecantikan untuk memutihkan dan menyegarkan kulit. Di kehidupan modern saat ini, masker bengkuang telah dipasarkan dalam bentuk bubuk atau pasta siap pakai.

Asal Usul Bengkuang
Bengkuang berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan terutama didaerah Mexico. Suku Aztec menggunakan biji tanaman bengkuang ini sebagai obat-obatan. Kemudian pada abad ke-17, Spanyol menyebarkan tanaman ini ke daerah Philipina sampai akhirnya menyebar ke seluruh Asia dan Pasifik. Tanaman ini masuk ke Indonesia dari Manila melalui Ambon, dan sejak saat itulah bengkuang dibudidayakan diseluruh negeri. Bengkuang sekarang ini lebih banyak dibudidayakan didaerah Jawa dan Madura atau didataran rendah.



Varietas Bengkuang
Varietas bengkuang gajah dapat dipanen ketika usia tanam memasuki empat sampai lima bulan. Varietas bengkuang badur memiliki waktu panen lebih lama. Jenis ini baru dapat dipanen ketika tanamannya berusia tujuh sampai sebelas bulan.

Dalam praktik budi daya, tanaman bengkuang sering ditanam di sela-sela tanaman lada. Hal ini dikarenakan akar tanaman bengkuang memiliki kemampuan untuk bersimbiosis dengan Rhizobium yang dapat menambat nitrogen dari udara.

Tips Hidup Sehat Dengan Makanan Sehat

Tips Hidup Sehat Dengan Makanan Sehat - Kebiasaan makan yang tidak baik (Baca : Jangan Lakukan Hal Ini Setelah Makan) termasuk kedalamnya, Makanan Yang Banyak Mengandung Zat Kimia (Baca : Methyl P-Hydroxybenzoate, Pengawet Pada Indomie) sering kita tidak sadari ikut terkonsumsi dalam makanan kita.

Agar makanan yang kita konsumsi bebas dari bahaya bahan kimia dan efek toksik atau racun (Baca : Jenis Bahan Pangan Alami Beracun), berikut adalah Tips Hidup Sehat Dengan Makanan Sehat :

- Hindari jajan makanan sembarangan

- Selalu memilih bahan pangan yang baik untuk dikonsumsi (Baca : Jenis Bahan Pangan Alami Beracun)

- Cuci sayuran dan buah dengan bersih sebelum diolah atau dimakan

- Gunakan air bersih (tidak tercemar) untuk menangani dan mengelola pangan makanan

- Jangan gunakan bahan tambahan yang dilarang (Baca : Methyl P-Hydroxybenzoate, Pengawet Pada Indomie)

- Gunakan bahan tambahan makanan yang dibutuhkan tidak melebihi takaran yang diijinkan

- Jangan simpan bahan berbahaya (pestisida dan bahan kimia lainnya) bersama dengan bahan kimia
- Jangan simpan bahan berbahaya (pestisida dan bahan kimia lainnya) dalam wadah botol minuman

- Jangan gunakan alat masak atau wadah yang dilapisi logam berat

- Jangan menggunakan peralatan atau pengemas yang bukan untuk pangan

- Jangan menggunakan pengemas bekas, kertas koran untuk membungkus pangan

- Masak dengan baik dengan suhu diatas 70 derajat Celsius
- Segera konsumsi makanan yang telah matang, jika ingin menyimpannya, simpan makanan matang dengan suhu dibawah 10-60 derajat Celsius

6 Sayuran Berwarna Cerah yang Menyehatkan Tubuh Anda

Apakah anda tahu bahwa manfaat sayuran  alami berwarna cerah dapat menyehatkan tubuh anda ?, saya pikir semua pasti tahu manfaatnya………
Salah satu alasan mengapa sayuran alami berwarna cerah dapat menyehatkan tubuh anda adalah sayuran  tersebut mengandung pigmen alami dapat  membantu melindungi tubuh dari penyakit.
Ilmuwan di laboratorium seluruh dunia telah membuat penemuan luar biasa tentang manfaat sayuran berwarna cerah yang mengandung senyawa melawan penyakit yang disebut fitonutrien. Sayuran tersebut bertindak sebagai pelindung  dalam  melawan radikal bebas yang menyebabkan kanker dan sejumlah penyakit lainnya yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, osteoporosis, dan banyak lagi.
Berikut ini hanyalah contoh dari sayuran berwarna cerah yang bermanfaat bagi  kesehatan kita dan sangat mudah menemukannya di sekitar kita, baik di supermarket atau di pasar tradisional :
  1. Tomat merah, yang dapat membantu mengurangi resiko penyakit jantung, kanker prostat dan berbagai jenis kanker lainnya.
  2. Jagung, yang dapat melindungi mata kita dari degenerasi makula yang sering di alami oleh orang tua dan menyebabkan kebutaan.
  3. Wortel dan ubi jalar, membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan kolesterol dan membantu mengurangi risiko stroke.
  4. Sayuran hijau seperti bayam, sawi dan daun singkong dapat membantu mencegah kanker.
  5. Blue berry dan strowberry, bluberry dapat membantu melawan kanker dan penyakit jantung sedangkan strowberry mengandung vitmin C yang tinggi baik untuk daya tahan tubuh kita.
  6. Anggur dan jus anggur, dapat mencegah penyakit jantung

Tips Hindari Kandungan Berbahaya Es Cendol

Menurut Drh A A Nyoman Merta Negara dari Badan POM RI, bahan-bahan berbahaya itu diduga masih digunakan dalam jajanan di sekolah-sekolah dengan maksud dan tujuan yang tertentu. Seperti bakso, lontong, es sirup berwarna merah, kerupuk merah dan mie basah. Untuk mengetahui apakah jajanan tersebut mengandung bahan berbahaya sangatlah mudah. Yaitu dengan memperhatikan bentuk dan warna jajanan tersebut. Bahan kimia boraks yang merupakan bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air dapat membuat kenyal pangan, seperti bakso dan lontong.
Bakso yang sudah mengandung borak, lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks. Kalau digigit akan kembali ke bentuk semula. Tahan lama atau awet beberapa hari. Warnanya tampak lebih putih. Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian, baik di pinggir maupun tengah. Bau terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul. Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel, ungkapnya.
Sedangkan makanan yang mengandung formalin yang lebih dikenal sebagai bahan pengawet mayat ini juga dapat membuat makanan kenyal dan mengkilat. Namun makanan yang diberi formalin pada saat digoreng akan mengeluarkan bau yang perih di mata. Contohnya mie basah yang telah dicampur dengan formalin apabila ditarik seperti karet dan tidak patah. Sedangkan tahu mengandung formalin bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur dan awet. Formalin juga ditemukan pada ayam potong, dengan ciri-ciri berwarna putih bersih dan tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.
Selain formalin dan boraks, beberapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya, seperti pewarna tekstil, kertas, dan cat (rodamin B), methanyl yellow, amaranth. Pemakaian ini sangat berbahaya karena bisa memicu kanker serta merusak ginjal dan hati. Payahnya lagi, bahan-bahan ini ditambahkan pada jajanan untuk anak-anak, seperti es sirop atau cendol. Minuman ringan seperti limun, kue, gorengan, kerupuk, dan saus sambal.
Ciri makanan yang mengandung rodamin B, warna kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak menarik. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun). Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya. Baunya tidak alami sesuai makanannya. Karena itu, Nyoman mengajak agar sekolah harus sudah selektif memilih makanan apa saja yang boleh dijajakan di sekolahnya. Karena makanan yang dijajakan di kantin sekolah dijamin oleh sekolah kebersihan dan terbebas dari bahan berbahaya.
Dari pelatihan tersebut pihaknya juga memberikan tes kit bahan berbahaya tersebut sebanyak 2 jenis kepada masing-masing sekolah. Tes kit ini dapat digunakan untuk menguji secara cepat apabila ditemukan pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya. Apabila ditemukan pangan tersebut tak boleh lagi diperjualbelikan di lingkungan sekolah. Oleh karena itulah, dalam hal ini pihak sekolah harus bertindak tegas menjaga kesehatan siswanya, tegasnya.
Sementara itu, umat Islam disunahkan berbuka puasa dengan yang manis. Manis identik dengan kadar gula tinggi, sehingga diharapkan glukosa darah segera kembali ke level normal. Selama berpuasa di siang hari, secara alami kadar glukosa darah menurun. Hal itu menyebabkan banyak orang merasa mengantuk, lemas, atau kurang mampu berkonsentrasi pada separuh waktu berpuasa hingga menjelang saat berbuka.

Kadar glukosa darah harus segera dikembalikan dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang berkadar gula cukup tinggi. Lantas apa menu berbuka puasa Anda sekeluarga hari ini? Bila Ands bosan dengan kolak, kurma, pisang goreng, atau teh manis, tak ada salahnya mencoba es dawet.

Semoga dinginnya es batu, kenyalnya tekstur dawet, manisnya gula merah, serta wanginya perpaduan aroma daun pandan dan buah nangka, dapat membawa keceriaan saat berbuka.

Asal Banjarnegara

Es dawet merupakan jenis minuman khas masyarakat Banjarnegara, Jawa Tengah. Di Jawa Barat, produk yang sama dikenal dengan nama es cendol.

Saat bulan puasa, pedagang es dawet atau es cendol semakin banyak ditemukan. Minuman ini menjadi favorit karena bersifat menyegarkan dan dapat membuat konsumennya merasa bugar kembali setelah berpantang makan dan minum di siang hari.

Di Banjarnegara, pada awalnya produk ini hanya diperjualbelikan di warung-warung kecil menggunakan gerobak pikul. Karena enak dan menyegarkan, perlahan es dawet dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.

Dewasa ini es dawet telah berkembang ke luar Jawa dan merambah ke seluruh daerah di Indonesia. Perkembangan tersebut diikuti oleh berbagai modifikasi, seperti perubahan warna dawet dari hijau muda menjadi merah muda atau putih, penggantian jenis buah nangka dengan durian dan buah lain, serta adanya penambahan bahan lain (cincau hitam, ketan hitam, ketan putih, tape).

Di masa lalu, ciri khas dalam menjajakan es dawet biasanya ditandai adanya gentong-gentong kecil berwarna cokelat. Belakangan ini pencitraan es dawet semakin baik, ditandai dengan lahirnya beberapa pengusaha waralaba (franchise), dengan ciri khas masing-masing. Di beberapa tempat, es dawet dijual dengan embel-embel nama, seperti es dawet ayu, es dawet lidah buaya, es dawet hitam, es dawet durian, dan lain-lain.

Penerimaan masyarakat yang semakin baik serta meningkatnya gengsi es dawet, mendorong produk ini semakin dikenal luas oleh masyarakat kalangan menengah ke atas. Tak heran jika saat ini es dawet banyak diperjualbelikan di berbagai kafetaria, restoran mewah, dan hotel berbintang.

Cara pembuatan

Intinya es dawet terdiri atas dua bagian, yaitu dawet dan kuah. Bahan utamanya tepung beras yang biasanya dicampur tepung tapioka atau tepung sagu. Campuran tepung ini membuat tekstur dawet atau cendol menjadi sedikit kenyal. Bagian kuah terbuat dari santan dan gula merah aren. Komposisi gizi bahan-bahan penyusun es dawet dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi zat gizi per 100 gram bahan-bahan penyusun es dawet
Komposisi Tepung beras Tepung tapioka Tepung sagu Santan Gula merah
Energi (kkal) 364 362 353 122 368
Protein (g) 7,0 0,5 0,7 2 0
Lemak (g) 0,5 0,3 0,2 10 0
Karbohidrat (g) 80 86,9 84,7 7,6 95
Kalsium (mg) 5 0 11 25 75
Fosfor (mg) 140 0 13 30 35
Besi (mg) 0,8 0 1,5 0,1 3
Vitamin A (RE) 0 0 0 0 0
Vitamin B (mg) 0,12 0 0,01 0 0
Vitamin C (mg) 0 0 0 2 0
Air (g) 12 12 14 80 9
Sumber: Direktorat Gizi Depkes RI, 2004

Cara membuat dawet cukup mudah. Mula-mula campuran tepung beras dan tepung tapioka atau tepung sagu diaduk merata, kemudian ditambahkan air dan direbus hingga mendidih dan meletup-letup. Adonan yang masih panas itu dituang ke dalam cetakan cendol, kemudian ditekan-tekan hingga adonan keluar dari cetakan berbentuk bulatan-bulatan agak panjang.

Cendol tersebut ditampung dengan wadah yang di dalamnya berisi es batu dan air dingin, supaya teksturnya menjadi kokoh dan tidak mudah rapuh. Bagian kuah dibuat dengan cara merebus santan kelapa, garam, dan daun pandan hingga mendidih, kemudian didinginkan.

Es dawet biasanya disajikan dengan gelas atau mangkuk. Cara penyajiannya diawali dengan meletakkan beberapa sendok gula merah cair di dasar gelas atau mangkuk, kemudian ditambahkan bagian dawet, irisan nangka, cincau hitam, ketan hitam, tape, dan lain-lain. Setelah itu, ditambahkan santan secukupnya. Agar lebih sedap, sebaiknya disajikan dalam keadaan dingin dengan menambahkan es batu atau es serut.

Dawet terdiri atas bermacam-macam warna. Warna dawet yang paling umum adalah hijau alami yang berasal dari warna hijau ekstrak pandan atau suji. Selain warna hijau, ada juga dawet yang berwarna merah muda atau cokelat yang berasal dari
penggunaan bahan pewarna.

Es dawet biasanya disajikan menggunakan air gula merah aren, sehingga rasanya manis. Sementara rasa es dawet yang gurih berasal dari kuah santan.

Tips Membuat dan Mengonsumsi Es Dawet

Hal-hal ini perlu dipertimbangkan agar pembuatan es dawet sehat dan aman:

1. Kuah es dawet sebaiknya dibuat dengan menggunakan pemanis alami (gula merah atau gula pasir). Es dawet yang menggunakan bahan pemanis buatan terkadang menimbulkan rasa pahit setelah berlalunya rasa manis.

2 Bagian dawet (cendol) sebaiknya dibuat dengan menggunakan bahan pewarna alami, misalnya daun pandan atau daun suji, bukan pewarna sintetis.

Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengonsumsi es dawet adalah:

1. Pilihlah dawet atau cendol yang berwarna putih atau warna lain yang tidak terlalu menyolok, misalnya hijau muda. Dawet yang berwarna menyolok, seperti hijau tua, merah muda (pink), dan lain-lain, biasanya menggunakan bahan pewarna sintetis.

2. Konsumsilah es dawet yang terbuat dari gula alami, seperti gula merah atau gula pasir. Hindari mengonsumsi es dawet yang terbuat dari bahan pemanis sintetis.

3. Es dawet memiliki nilai indeks glikemik tinggi, sehingga konsumsinya perlu dibatasi oleh penderita diabetes melitus atau yang yang sedang berdiet untuk menjaga berat badan.

4. Untuk membuat es dawet yang lebih sehat, ke dalamnya dapat ditambahkan potongan buah nangka atau buah lainnya. Buah merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat pangan yang baik. Adanya serat pangan menyebabkan daya cerna karbohidrat berkurang, sehingga mencegah kenaikan gula darah secara mendadak.

Es Dawet Sebagai Sumber Energi

Kandungan zat gizi es dawet sangat beragam, tergantung jenis dan komposisi bahan yang digunakan, serta cara pembuatannya. Salah satu contoh komposisi zat gizi es dawet dapat dilihat pada Tabel 2. Konsumsi segelas es dawet dapat menyumbangkan energi 95 kkal; protein 0,3 g; lemak 2,1 g, dan karbohidrat 18,3 g.

Tabel 2. Komposisi zat gizi per gelas es dawet
Zat gizi Es dawet
Energi (kkal) 95
Protein (g) 0,3
Lemak (g) 2,1
Karbohidrat (g) 18,3
Serat (g) 0,6
Natrium (g) 3
Kalium (mg) 21,0
Kalsium (mg) 0,
Magnesium (mg) 3
Fosfor (mg) 9
Besi (mg) 0,3
Dari berbagai sumber

Bahan penyusun utama dawet atau cendol adalah tepung beras yang dicampur tepung tapioka atau tepung sagu. Kandungan energi per 100 gram tepung beras, tepung tapioka, dan tepung sagu sangat besar, yaitu berturut-turut sebesar 364, 362, dan 353 kkal.

Selain itu, energi juga dapat berasal dari pemakaian santan kelapa dan gula merah.. Kandungan energi per 100 gram santan kelapa dan gula merah adalah 122 dan 368 kkal.

Es dawet sangat baik dikonsumsi saat berbuka puasa karena karbohidratnya (tepung dan gula) dapat segera diubah menjadi glukosa dan mengembalikan kadar glukosa darah secara cepat. Glukosa tersebut selanjutnya dimetabolisme menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan dapat segera memulihkan stamina yang loyo akibat 14 jam berpuasa.

Selain dari tepung dan gula, sumber energi dalam es dawet juga berasal dari kuah santan. Santan yang digunakan biasanya tidak terlalu kental. Kandungan energi per 100 gram santan encer adalah 122 kkal.

Es dawet juga merupakan sumber mineral natrium, kalium, fosfor, magnesium dan besi. Tepung beras, tepung sagu, santan dan gula merah, selain merupakan sumber energi, juga kaya akan mineral. Kalsium dan fosfor merupakan mineral yang berperan dalam pembentukan pertumbuhan dan kesehatan tulang. Sedangkan zat besi sangat penting untuk pembentukan hemoglobin dan mencegah anemia. (fn/bk/cbn) www.suaramedia.com

8 Cara Memilih Pangan Aman Untuk Dikonsumsi

Pangan aman adalah yang bebas dari bahaya fisik, kimia, dan biologis. Bahaya fisik  seperti kerikil, klips, jarum, rambut. Bahan kimia seperti desinfektan, detergen, residu, pestisida, penyalahgunaan formalin, boraks, pewarna tekstil. Bahaya biologis seperti jamur dan bakteri.
Bahan pangan yang kita konsumsi biasanya banyak kita temui baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Keduanya memiliki karakteristik masing-masing. Karena itu dibutuhkan ketelitian dalam berbelanja.
Berikut tips memilih pangan aman menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan ( POM ) :
Pangan segar :
  1. Memilih buah yang bersih, segar dan berwarna cerah.
  2. Memilih  sayur berdaun bersih dan masih utuh.
  3. Memilih daging yang berbau segar dan berwarnah merah cerah.
  4. Memilih ikan yang kondisi sisik kuat, mata jernih dan insang yang merah cerah.
  5. Memilih unggas yang segar, tidak berair bila ditekan dan tidak kaku.
Pangan olahan :
  1. Memilih kemasan yang bersih dan utuh, tidak berlubang.
  2. Memilih kemasan yang tidak kembung dan tidak penyok.
  3. Baca dengan teliti label kemasan. Label pangan setidaknya memuat nama produk, komposisi, berat/isi, tanggal kadaluarsa, nama dan alamat produsen/importir. Distributor serta nomor registrasi.

Sepuluh Langkah untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan

I. MENGUPAYAKAN PERAN BULOG
BULOG masih merupakan salah satu institusi terpenting dalam menjamin
ketahanan pangan di Indonesia. Perubahan status hukum BULOG pada tahun
2003 dari Badan menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah
memperluas lingkup BULOG untuk melakukan aktivitas komersil sebagai
bagian dari peran pentingnya dalam pelayanan jasa publik. Tugas BULOG
termasuk menjaga stok ketahanan pangan nasional, pendukung publik dalam
menjaga harga-harga komoditas pertanian, menyediakan pangan dalam
keadaan darurat, dan melaksanakan program subsidi beras RASKIN bagi
masyarakat miskin. Pengawasan pemerintah pusat terhadap sejumlah
pelayanan BULOG, yang selama ini dilakukan oleh BULOG sendiri, telah
dialihkan ke dalam tugas Kementrian Keuangan dan Kementrian BUMN,
dimana keduanya memiliki keterbatasan kapasitas dan pengalaman dalam
hal manajemen dan kebijakan ketahanan pangan. Namun demikian BULOG
masih tetap melakukan fungsi tersebut selama lebih dari setahun terakhir,
meski tanpa adanya persetujuan mengenai rencana usaha maupun dalam
penyusunan anggaran, walaupun sebenarnya kedua hal tersebut dibutuhkan
sebagai payung hukum.
Pemerintahan yang baru harus memperkuat pengawasan terhadap peran
BULOG melalui Kementrian Keuangan dan Kementrian BUMN dengan cara:
1. Membangun prosedur pengesahan laporan keuangan, rencana
usaha dan anggaran tahunan BULOG
2. Mulai membangun mekanisme penyediaan dan kontrak alternatif dengan pihak penyelenggara lain, untuk mendapatkan
perbandingan atas pelayanan publik yang selama ini dilakukan
BULOG, termasuk biaya yang timbul dalam pelayanan tersebut.
3. Membentuk komisi independen yang bertugas memantau stok
aman kebutuhan beras nasional.
4. Menghitung secara akurat biaya penyediaan program RASKIN dan
mengkaji ulang kontrak antara pemerintah dengan BULOG.

II. MENGKAJI KEMUNGKINAN DIPISAHKANNYA BADAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL
DARI KEMENTRIAN PERTANIAN
Kebijakan ketahanan pangan nasional membutuhkan keseimbangan yang tepat
antara keinginan konsumen dan produsen. Dewan Ketahanan Pangan Nasional,
yang diketuai oleh Presiden, didukung penuh oleh Badan Ketahanan Pangan
Nasional dibawah Menteri Pertanian. Meski sejauh ini dewan tersebut
menunjukkan kinerja yang cukup baik, susunan struktur seperti ini dapat
menghadapi sejumlah kesulitan dimana Kementrian Pertanian pada dasarnya
akan cenderung lebih menanggapi kemauan petani ketimbang keinginan
konsumen pangan. MPR telah mempertimbangkan kemungkinan tersebut dan,
melalui Keputusan MPR No 8/2003, menginstruksikan presiden untuk mengkaji
kemungkinan BKP dijadikan sebagai lembaga yang terpisah dari Kementrian
Pertanian. Permintaan MPR tersebut membutuhkan tanggapan yang yang cukup
serius. Jika pemindahan itu memang harus dilakukan, hal tersebut harus
direncanakan secara matang, mengingat telah terjadi sejumlah perubahan
susunan institusi ketahanan pangan dan koordinasi antar lembaga di tahuntahun
belakangan ini. Yang terpenting dalam hal ini ialah perubahan tersebut
tidak menghilangkan kapasitas institusi yang telah ada sebagai akibat
perencanaan yang tidak matang.

III. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DEWAN KETAHANAN PANGAN
DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Peraturan Pemerintah tahun 2000 mengenai ketahanan pangan memberikan
suatu kerangka dimana pemerintah daerah dapat berkontribusi dalam
mencapai tujuan ketahanan pangan nasional. PP ini mengatur bahwa
pemerintah sub-nasional turut bertanggung jawab terhadap ketahanan
pangan dalam wilayah mereka masing-masing. Beberapa kabupaten/kota telah
membentuk Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota. PP tersebut juga
mendefinisikan kebutuhan pangan pokok secara luas, hal ini dimaksudkan
untuk memberikan keleluasaan bagi perbedaan pola makanan yang tercermin
dalam ukuran-ukuran ketahanan pangan pada tingkat daerah. Dengan
demikian beras tidak harus diberi penekanan khusus di daerah dimana
terdapat makanan pokok lainnya. Ini merupakan gambaran yang baik dari
sistem yang sedang terbentuk, namun demikian kurangnya kapasitas
kemampuan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota membuat mereka
hanya cenderung sekedar mengikuti agenda-agenda tertentu dan terlibat
dalam pengadaan serta penyimpanan kebutuhan pokok yang tidak efektif.
Ini menjadi catatan penting bagi pemerintah pusat untuk memberikan
petunjuk dan pengembangan kapasitas kemampuan agar Dewan Ketahanan
Pangan Kabupaten/Kota berfungsi secara efektif.

IV. MENGHILANGKAN LARANGAN IMPOR BERAS
Pada Januari 2004 Kementrian Industri dan Perdagangan mengumumkan
larangan atas impor beras mulai dari dua bulan sebelum hingga satu bulan sesudah periode panen. Larangan ini secara berulang diperluas dan masih
terus digunakan. Tujuan utama dari larangan tersebut dimaksudkan untuk
mendukung para petani dan meningkatkan ketahanan pangan. Namun
demikian kenyataan yang terjadi justru sebaliknya-harga eceran terus naik
namun harga di tingkat petani tidak berubah, yang menunjukkan bahwa
petani tidak memperoleh manfaat sesuai dengan harapan. Artinya, ketahanan
pangan bagi kebanyakan orang menjadi lebih buruk. Sekitar 80 % penduduk
mengkonsumsi beras lebih banyak dari yang diproduksinya, dan terbebani
harga beras yang tinggi. Sementara di lain pihak, 20 % penduduk lainnya
yang memperoleh keuntungan dari kebijakan ini, ternyata bukanlah
masyarakat miskin. Studi terakhir menunjukkan bahwa larangan impor secara
permanen dapat meningkatkan jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan
sebanyak 1,5 juta orang.
Pemerintahan yang baru sebaiknya menghapus larangan impor dan
membiarkan impor beras oleh para importir seperti sebelumnya.
Memproteksi beras justru memperburuk ketahanan pangan. Namun jika
proteksi dianggap penting secara politis hal itu dapat ditempuh melalui
bentuk yang lebih transparan dan efisien seperti dengan menerapkan bea
masuk yang rendah ketimbang memberlakukan larangan impor.

V. MENGUBAH FOKUS DEPARTEMEN PERTANIAN DARI MENDORONG PENINGKATAN
PRODUKSI KE PERLUASAN TEKNOLOGI DAN PENCIPTAAN DIVERSIFIKASI
Kebijakan harga beras yang tinggi juga memiliki keterbatasan untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan: Bagi produsen beras yang
produksinya lebih tinggi dari konsumsi, dukungan melalui sejumlah
kebijakan proteksi akan memberikan peningkatan pendapatan dalam waktu
seketika; namun tidak mendorong pertumbuhan pendapatan yang
berkelanjutan, ketika produktivitas pertanian beras domestik telah mencapai
titik yang cukup tinggi. Akan lebih baik bagi Departemen Pertanian untuk
memusatkan perhatian pada peningkatan produktivitas di sejumlah produkproduk
pertanian secara lebih luas. Sebagaimana kita ketahui, konsumsi
pangan disetiap kelompok pengeluaran rumah tangga telah bergerak menuju
pangan dengan kualitas yang lebih baik. Dengan pertumbuhan seperti
sekarang ini, konsumsi rumah tangga pada buah-buahan dan sayur-sayuran
kecenderungannya akan melebihi nilai konsumsi beras dalam dekade ini.
Kebijakan pertanian saat ini terlalu berkonsentrasi pada pemenuhan beras,
dimana nilainya cenderung rendah dan termasuk komoditas yang murah di
pasaran internasional. Hal ini telah memaksa petani untuk menanam
komoditas yang bernilai rendah serta menghambat upaya mereka untuk
berpindah pada produksi buah-buahan, hortikultura dan perternakan yang
bernilai tinggi. Di saat bersamaan pertumbuhan permintaan domestik
terhadap produk-produk ini semakin meningkat. Kebijakan pertanian harus
bergerak secara agresif menuju suatu penelitian dan agenda pengembangan
yang menaruh perhatian pada komoditas bernilai tinggi dan produk-produk
yang permintaannya tumbuh tinggi. Kebijakan tersebut juga dapat diusahakan
untuk membantu produsen kecil dalam memenuhi standar kualitas pada
pasar-pasar yang sedang terbentuk, serta untuk memperoleh akses pada rantai
pasokan pangan yang saat ini banyak dilayani oleh jaringan supermarket.

VI. MENURUNKAN BIAYA RASKIN (DOWNSCALE RASKIN)
Program RASKIN dimaksudkan sebagai salah satu program penting
pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan dengan memasok sekitar
20 kg beras per bulan kepada 9 juta keluarga miskin. Fakta yang ada
menunjukkan bahwa program tersebut teramat mahal, menghabiskan sekitar
Rp. 4,8 trilliun pada tahun 2004, dan relatif buruknya sasaran yang harus
dicapai, menyebabkan manfaat yang diperoleh masyarakat miskin sangat kecil.
Secara rata-rata, rumah tangga menerima sekitar 6 sampai 10 kg beras dan
bukan 20 kg, disebabkan karena beras tersebut didistribusikan secara merata
baik pada rumah tangga yang tidak miskin maupun rumah tangga miskin.
Akibatnya, rata-rata nilai subsidi yang diberikan kepada masyarakat miskin
melalui program ini hanya sekitar 2,1 % dari pengeluaran perkapita; jauh
lebih kecil pada masyarakat yang tidak miskin. Kemudian juga kebanyakan
subsidi tersebut tidak pernah sampai pada rumah tangga yang tepat, karena
kebanyakan dana itu menjadi biaya operasional BULOG. Pada tahun 2004
pemerintah mengeluarkan sekitar Rp 3.343 untuk setiap kilogram beras yang
diberikan melalui BULOG, meski pada kenyataannya penyediaan beras oleh
pihak swasta dapat diperoleh pada tingkat harga Rp. 2.800. Dari keseluruhan
dana anggaran BULOG untuk pogram RASKIN hanya sekitar 18% yang tepat
sasaran kepada masyarakat miskin.
Meski terdapat sejumlah permasalahan pada program Raskin- program ini
merupakan salah satu dari sedikit program dengan lingkup nasional dan
memiliki infrastruktur organisatoris yang berperan penting pada waktu
terjadinya gangguan pangan. Penghapusan program RASKIN, bukanlah suatu
cara yang tepat. Meski demikian juga penting untuk memikirkan reformasi
yang radikal berkaitan dengan program ini, antara lain:
1. Mensosialisasikan dan melaksanakan target dari program RASKIN kepada
masyarakat, dengan demikian masyarakat perdesaan dapat memahami
bahwa distribusi program ini hanya diperuntukan bagi penduduk yang
benar-benar miskin. Sekali lagi hal ini akan lebih mudah bila program
ini memang tepat sasaran.
2. Menciptakan dasar biaya penyelenggaraan program RASKIN dan merevisi
anggaran untuk program ini.
3. Memperluas penggunaan metode sasaran mandiri (self-targeting) oleh
masyarakat miskin itu sendiri, misalnya melalui paket RASKIN yang lebih
kecil jumlahnya dan frekwensi pemberian yang lebih sering.
Sasaran program RASKIN semestinya berjumlah lebih kecil dan biayanya jauh
lebih murah. Melalui perbaikan sasaran, program tersebut masih tetap
memiliki dampak yang lebih baik bagi masyarakat miskin.

VII. MEMIKIRKAN KEMBALI KEBIJAKAN STABILISASI HARGA BERAS
Langkah tradisional pemerintah dalam meningkatkan keterjangkauan pangan
umumnya ditempuh dengan cara menstabilisasikan harga beras. Hal ini
dilakukan melalui kebijakan harga pagu dan membeli beras di pasar dengan
maksud mempertahankan tingkat harga tersebut. Meski demikian
ketidakmampuan BULOG dalam mempertahankan harga pagu tersebut telah
menjadi hal yang umum dan keterlibatan pemerintah didalam pasar, telah
menghambat pengembangan mekanisme penyesuaian harga oleh pihak swasta (seperti melalui mekanisme penyimpanan). Upaya pemerintah
menstabilisasikan harga mungkin cukup tepat di masa yang lampau, akan
tetapi sekarang ini rantai pemasaran swasta telah cukup berkembang dan
sejumlah keterlibatam pemerintah pada dasarnya tidak diperlukan. INPRES
No 9 tahun 2001 mengubah kebijakan sebelumnya dari menerapkan harga
pagu menjadi penerapan harga pembelian oleh pemerintah. Pemerintahan
yang baru harus memusatkan perhatian pada implementasi dari isi INPRES
ini dengan mengkaji ulang apakah mungkin dan jika memang demikian,
bagaimanakah caranya untuk menstabilisasikan harga beras tanpa
menghambat aktivitas sektor swasta.

VIII. MENDUKUNG DAN MENERAPKAN PENINGKATAN GIZI PADA BAHAN MAKANAN POKOK
Peningkatan gizi makanan, seperti melalui aturan penambahan yodium
pada produksi garam atau dengan mengharuskan produsen untuk
menambah sejumlah nutrisi mikro ke dalam produk makanan mereka,
merupakan cara yang cukup efektif dalam meningkatkan standar gizi.
Pemerintah telah melakukan hal ini dengan mendukung penggunaan
garam beryodium dan peningkatan gizi tepung terigu. Akan tetapi kondisi
gizi yang buruk masih merupakan persoalan utama. Sebagai contoh
sekitar 63 % wanita hamil dan sekitar 65-68 % anak dibawah 2 tahun
menderita anemia disebakan karena kekurangan zat besi. Sementara itu
lebih dari seperempat rumah tangga belum mengkonsumsi garam
beryodium yang cukup.
Pemerintahan baru dapat meningkatkan kondisi gizi masyarakat dengan
mendorong dan menerapkan standar pemenuhan produksi pangan yang
bergizi. Sebagai contoh, di beberapa daerah produksi garam oleh
sejumlah produsen kecil lokal didukung oleh pemerintah setempat,
sekalipun hasil produksinya masih belum memenuhi standar yodium
nasional. Pemerintah pusat harus bekerjasama dengan pemerintah daerah,
produsen serta konsumen, untuk mendapatkan cara yang efektif dalam
menjamin pemenuhan gizi (meningkatkan kadar yodium) tanpa harus
merusak pendapatan produsen lokal. Hasil yang dicapai oleh Proyek
Penanggulangan Defisiensi Yodium (Intensified Iodine Deficiency Control
Project) menunjukkan bahwa cara ini dapat ditempuh dan telah berhasil
mengurangi lebih dari 50% angka penderita gondongan pada periode
1996 dan 2003 diantara anak-anak sekolah yang berada di provinsiprovinsi
dengan endemi gondongan yang parah maupun moderat.
Menerapkan regulasi yang transparan juga menjamin bahwa investasi
untuk memenuhi standar gizi pada produk makanan tidak akan dikurangi
karena adanya produsen yang tidak memenuhi standar gizi pada produk
makanan mereka. Kerjasama antar lembaga amat dibutuhkan melalui
intervensi yang mencakup industri pengolahan makanan (dibawah
Menperindag), impor (Kepabeanan/Bea Cukai), pengawasan penjualan
makanan (BPOM), pemasaran secara sosial (Menkes) dan pemerintahan
daerah (Mendagri). Kerjasama harus bertujuan untuk membangun
mekanisme perlindungan terhadap produk makanan tertentu, pilihan uji
gizi produk makanan serta mekanisme penyediaannya dan membentuk
kemitraan dengan produsen sektor swasta dan para pemasok produk
makanan yang dilindungi. Kerjasama ini juga dapat ditujukan untuk
menciptakan standarisasi produk dan aturan-aturan produksi, serta
memberikan pengawasan dan evaluasi terhadap penyediaan produk
makanan, disamping mengawasi dampaknya terhadap produk makanan
yang dilindungi bagi sejumlah penduduk.

IX. FOKUSKAN KEMBALI PERHATIAN PADA PROGRAM MAKANAN TAMBAHAN
Program makanan tambahan yang tepat sasaran amat berperan penting
dalam peningkatan gizi. Program makanan tambahan diperkenalkan
setelah krisis sebagai bagian dari jaringan pengamanan sosial ( JPS). Nilai
anggaran untuk program ini pada tahun 2004 meningkat hingga Rp 120
milliar untuk memasok dan mendistribusikan MP-ASI yang diproduksi
secara lokal, yaitu sejenis makanan tambahan utama dalam program
tersebut. Meski demikian bukti yang diperoleh menunjukkan bahwa
cakupan program tersebut amat rendah dan tidak tepat sasaran. Sebuah
studi menunjukkan bahwa sekitar 14% penduduk seperlima terkaya dan
17% penduduk seperlima termiskin yang sama-sama menerima program
makanan tambahan. Pemerintah harus merevisi dan memfokuskan sasaran
program untuk ditujukan pada masyarakat yang mengalami kemiskinan
yang kronis dan berada pada situasi yang amat buruk.

X. MENINGKATKAN INFORMASI MENGENAI GIZI
Survei menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan gizi yang lebih baik
menyiapkan lebih banyak gizi dan vitamin pada setiap makanan dalam
rumah tangga. Pengetahuan ibu akan gizi tidaklah terkait erat dengan
tingkat pendidikan formal mereka maupun tingkat pendapatan. Ini
menunjukkan bahwa kampanye mengenai informasi tentang gizi dapat
meningkatkan kualitas menu makanan. Apalagi ketersediaan bahan
makanan yang bergizi pada pasar lokal, telah cukup meningkat. Di masa
lalu jaringan posyandu merupakan salah satu jaringan yang paling efektif
untuk memberikan informasi tentang gizi kepada kaum ibu, namun
cakupan geografis dan kualitas penyampaian informasi gizi melalui
posyandu kini mengalami penurunan.
Sementara program revitalisasi posyandu perlu mendapat perhatian,
terpantau adanya sejumlah kendala pada anggaran dan sumber daya
manusia, terutama berkaitan dengan masalah desentralisasi. Selain itu,
penyelenggara jasa informasi alternatif juga mampu memberikan
pelayanan yang lebih baik. Sehingga tujuan untuk membangun kembali
jaringan secara nasional yang pernah ada, seperti posyandu, mungkin
bukan suatu hal yang tepat. Akan lebih baik jika penyampaian informasi
sosial mengenai gizi menempuh jalur altenatif yang tersedia, khususnya
melalui saluran televisi dan radio.